Assalamualaikum, kawan! 😀
Pernahkah kalian mendengar cerita, ehm! Aku ceritakan, ya. (Nggak jadi ditanya~)
Sebelum manusia menjadi khalifah di bumi ini, Allah menawarkan tawaran menjadi khalifah di bumi kepada beberapa makhluk-Nya. Salah satunya adalah gunung. Gunung menolak tawaran tersebut. Termasuk makhluk hidup yang lainnya. Mengapa? Menjadi seorang khalifah di atas tanah bumi, sungguh sangat sulit. Sangat, sangat sulit! Jika khalifah tersebut berbuat kerusakan di atas bumi, maka bersiaplah azab-Nya di neraka nanti. Namun, jika khalifah tersebut menebarkan kebaikan, maka menunggulah surga untuk ditempati. Khalifah yang jujur, adil, dan lain sebagainya.
Semua pilihan ada resikonya. Tapi gunung lebih memilih untuk tidak menjadi khalifah. Biarlah khalifah nanti mengambil manfaat dariku.
Maka dipilihlah manusia untuk menjadi khalifah bumi.
_________
“Masyaallah!”. Akhirnya pesawatku terbang di atas pulau. Dari kerlap-kerlipnya, telah terlihat bahwa pesawat akan mendarat. ✈
Aku pernah melihat cahaya yang dipancarkan kota-kota besar dilihat dari luar angkasa. Warna emas kekuning-kuningan (bukan Kuningan yang ada di Jakarta, ya) saling sambung-menyambung. Galaksi di bumi, batinku. Cahayanya terlihat sangat terang, bukan hanya karena sumbernya yang banyak. Namun gedung-gedung pencakar langit juga ikut ambil alih.
Apa bedanya dengan yang ada di Jakarta? Iya, memang susunan kota dengan lampu-lampunya terlihat indah. Bedanya, gedung-gedung tinggi terlihat menonjol. Apalagi kalau bukan karena sekitarnya yang rendah. Eh, sementara menulis, kakakku bilang, “Ghina, di sini banyak gedung tingginya, ya? Semoga saja Makassar tidak punya gedung tinggi yang terlalu banyak. Banyak polusi soalnya nanti.”. Hehe … kebetulan sekaleh …. 😅
Yah … sementara di pesawat, ada beberapa kalimat yang menampakkan wajahnya di kepalaku. Akan kutuliskan dua saja, ya.
“Wow, pantas saja kita menggalak-galakkan program hemat listrik dan energi.”
Dan …
“Tugas Pak Anies dan Pak Sandi berat sekali, ya. Selamat bekerja, Pak!”
Pemandangan indah lainnya adalah, langit yang ditutupi awan tidak menampakkan bulan. Namun, saat pesawat yang kutumpangi mengangkasa lebih tinggi lagi. Dapat! Bulan di atas gumpalan awan yang betul, betul, betul … indah.
Sekian dan terima kasih. Sampai jumpa! 😁